Selasa, 16 April 2013

Kebudayaan indonesia yang diakui dunia


1. Wayang



Merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang Isi (Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)”. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Saat ini, wayang tidak hanya sebatas wayang kulit dan wayang orang saja, ada juga e-wayang yang keseluruhan proses pembuatannya menggunakan sarana dan fasilitas digital. E-wayang dapat dilihat melalui website

2. Keris



Keris mendapatkan pengakuan UNESCO pada tahun 2005. Keris yang saat ini kita kenal adalah hasil proses evolusi yang panjang. Keris modern yang dikenal saat ini adalah belati penusuk yang unik dengan bermacam bentuk. Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes.
3. Batik



Batik diakui sebagai Planet Heritage oleh UNESCO pada tahun 2009. Untuk merayakannya, Indonesia menjadikan setiap tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional. Batik Indonesia memiliki motif bermacam-macam tergantung pada daerahnya. 

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Sumber :

Berikut daftar warisan budaya yang telah disetujui Unesco :
1. Candi Borobudur (1991)
2. Candi Prambanan (1991)
3. Taman Nasional Komodo (1991)
4. Taman Nasional Ujung Kulon (1991)
5. Situs Sangiran (1996)
6. Taman Nasional Lorentz Papua (1999)
7. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra (2004)
8. Wayang Indonesia (2003)
9. Keris Indonesia (2005)
10. Batik Indonesia (2009)
11. Angklung Indonesia (2010)

Yang tengah didaftarkan :
Tari tradisi Bali
sebagai nominasi daftar representatif  budaya tak benda

Noken atau Kerajinan tangan masyarakat Papua
sebagai nominasi daftar yang memerlukan perlindungan mendesak

Taman Mini Indonesia Indah
sebagai nominasi penciptaan ruang budaya untuk perlindungan, pengembangan dan pendidikan warisan budaya.

Banyumasan


AJA NGINGU JARAN DAWUK

Kanca-kanca….


            Jaman ndisit ana Kabupaten sing jenenge Wirasaba . Kadipaten Wirasaba dipimpin nang bupati sing jenenge Adipati Wirasaba. Kadipaten Wirasaba kuwe pancen panggonan sing subur lan makmur, dadi rakyate pada sugih-sugih. Apa bae sing ditandur pada tukul, hawane adem dadi keton tambah ayem rakyate. Rakyate pada sregep nyambut gawe, kuwe kaya sifate adipatine sing sregep, jujur, lan adil. Mulane disenengi nang rakyate karo ratu sing nang mataram.
             Adipati Wirasaba duwe ingon-ingon kewan wujude jaran sing wernane dawuk.
 (nang ngapa koh ndadak ngingu jaran?).
            Jaran jaman gemiyen pancen penting banget terutama ngger arep lunga-lunga. Kadipaten Wirasaba tesih melu wilayahe keraton mataram. Sawijining dina Adipati Wirasaba di undang kon maring  mataram kanggo ngadep retune.


(giyeh..mbok kedawan critane, Adipati Wis ngadep terus bali).
Guli mangkat karo bali ya numpak jaran. Basa bali kan adoh tekan mataram maring Wirasaba mulane deweke  leren ndisit nang nggone batire nang Kadipaten Merden. Agi leren karo madang Ujug-ujug teka kongkonan kang mataram terus mateni Adipati Wirasaba.
(nah…adipati Wirasaba mati)
Tapi sedurunge mati adipati wirasaba awet pengemut-emut maring rakyate.
“heh…wong Wirasaba/Banyumas kabeh, kowe ja ngingu jaran sing wernane dawuk. Nek kowe nglanggar (ngingu jaran dawuk) kowe arep cilaka kaya aku.

Nah… critane wis rampung, mbok ana salaeh aku ya njaluk ngapura.

*MATUR NUWUN*